+62 370-626567
info@min2mataram.sch.id
Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat
blog-img
27/07/2021

BDR Terus Akibatkan Banyak Murid Kelas I Tak Bisa Calistung

Administrator | Pendidikan

MATARAM-Pemkot Mataram telah memutuskan penutupan sekolah. Hanya kelas akhir yang dapat pengecualian bisa belajar di sekolah. ”Apa pun kebijakan yang diterapkan mengenai PTM ini, kami sudah siapkan skemanya,” tegas Kepala MIN 2 Mataram Teddy Rusdi, pada Lombok Post, (28/1).

Pihaknya mendukung kebijakan tersebut. Lantaran persiapan ujian sekolah memang harus menjadi prioritas. ”Kami apresiasi langkah ini,” ujar dia.

”Rencananya besok (hari ini, Red), akan ada rapat evaluasi terkait simulasi PTM ini, ada banyak hal yang mau kami usulkan di sana,” katanya.

Salah satunya, ia mengusulkan agar kebijakan PTM untuk kelas akhir, juga bisa dilakukan untuk kelas awal. Terutama kelas I MI. ”Dari hasil evaluasi bersama, guru-guru mengusulkan demikian, karena yang urjen itu kelas I dan VI,” terang Teddy.

Pantauannya, selama pandemi yang menyebar sejak awal tahun lalu, Mataram menerapkan belajar dari rumah (BDR). Dampaknya, murid kelas I masih ada yang tidak bisa membaca dan menulis.

”Bayangkan nanti mereka kalau tidak membaca dan menulis, gimana?” tanya dia.

Dari 189 murid kelas I MIN 2 Mataram, di setiap kelas ada saja ditemui murid yang tidak bisa calistung (membaca, menulis dan berhitung). Hal tersebut tidak bisa diremehkan. Bahkan orang tua pun, belum tentu bisa mengajari anaknya.

”Bahkan mereka emosi mengajari anaknya sendiri, jadinya ini nanti akan saya usulkan di rapat, dan mudah-mudahan ada solusinya,” pungkas Teddy.

Terpisah, Kepala Kantor Kemenag Kota Mataram H Muhammad Amin mengatakan, untuk evaluasi PTM akan dilakukan secara bertahap. ”Tadi (kemarin, Red) sudah evaluasi dengan kepala MA, besok (hari ini, Red), bersama kepala MI dan RA,” jelasnya.

Terkait berbagai usulan yang masuk, tentu akan ditampung. Termasuk nasib RA apakah akan sama dengan nasib PAUD/TK, yang ditutup aktivitasnya oleh Disdik Mataram. ”Untuk semua usulan yang ada, kami akan dengarkan, sambil kita cari solusi terbaik, karena kita harus juga tunduk pada keputusan pemda,” ujarnya. (yun/r9)

sumber : lombok post

Bagikan Ke:

Populer